10Sep

5 Hal keren yang Dapat Anda Lakukan Dengan Server SSH

click fraud protection
SSH

menawarkan lebih dari sekedar lingkungan terminal yang aman dan terpencil. Anda dapat menggunakan SSH untuk mengarahkan lalu lintas, mentransfer file, me-mount sistem file jauh, dan banyak lagi. Tip dan trik ini akan membantu Anda memanfaatkan server SSH Anda. SSH

tidak hanya mengotentikasi sambungan terenkripsi - semua lalu lintas SSH Anda dienkripsi. Apakah Anda mentransfer file, browsing web, atau menjalankan perintah, tindakan Anda bersifat pribadi.

SSH Tunneling

SSH tunneling memungkinkan server SSH remote berfungsi sebagai server proxy. Lalu lintas jaringan dari sistem lokal Anda dapat dikirim melalui koneksi aman ke server SSH.Misalnya, Anda bisa mengarahkan lalu lintas penjelajahan web Anda melalui terowongan SSH untuk mengenkripsinya. Ini akan mencegah orang-orang di jaringan Wi-Fi publik melihat apa yang Anda jelajahi atau lewati situs web dan filter konten di jaringan lokal.

Tentu saja, lalu lintas menjadi tidak terenkripsi saat meninggalkan server SSH dan mengakses Internet. Untuk server web yang Anda akses melalui terowongan, koneksi Anda akan muncul dari komputer yang menjalankan server SSH Anda, bukan sistem lokal.

instagram viewer

Di Linux, gunakan perintah berikut untuk membuat proxy SOCKS di port 9999 di sistem lokal Anda:

ssh -D 9999 -C user @ host

'

Terowongan akan terbuka sampai koneksi SSH Anda berakhir.

Buka browser web Anda( atau aplikasi lainnya) dan atur proxy SOCKS ke localhost port 9999 dan . Gunakan localhost karena pintu masuk terowongan berjalan pada sistem lokal Anda.

Kami juga telah membahas penggunaan Putty untuk memasang terowongan SSH di Windows. Transfer File SCD

Perintah scp, atau secure copy, memungkinkan Anda untuk mentransfer file antara sistem remote yang menjalankan server SSH dan sistem lokal Anda.

Misalnya, untuk menyalin file lokal ke sistem jarak jauh, gunakan sintaks berikut: file pengguna

scp /path/to/local/ @ host: file /path/to/destination/

Untuk menyalin file di server SSH jarak jauh ke sistem lokal, gunakan sintaks ini sebagai gantinya:

scp -r user @ host: /path/to/remote/ file /path/to/destination/ file

Anda juga dapat mengatur akses scp tanpa kata sandi dan menggunakan scp untuk mentransfer file dari dalam skrip.

Mounting Remote Directory

Anda dapat me-mount folder remote melalui SSH dan mengaksesnya seperti direktori lain di sistem Anda, melewatkan proses scp yang membosankan untuk transfer file.

Jika Anda menggunakan Ubuntu atau lingkungan desktop berbasis GNOME lainnya dengan pengelola file Nautilus, luncurkan file manager, klik menu File dan pilih Connect to Server.

Anda akan diminta memasukkan rincian server SSH dan kredensial Anda.

File pada sistem remote akan muncul di file manager Anda.

Lingkungan desktop Linux lainnya mungkin memiliki opsi yang mirip untuk me-mount direktori dengan mudah melalui SSH.

Jika Anda tidak memiliki akses ke GUI atau lebih suka menggunakan utilitas terminal, Anda dapat menggunakan sshf untuk me-mount sistem SSH jarak jauh sebagai sistem file pada komputer Anda.

Melestarikan Sesi Terminal

Setiap kali Anda log in dengan SSH, Anda akan dipresentasikan dengan sesi terminal baru. Saat Anda keluar, sesi Anda akan ditutup. Jika Anda ingin melestarikan sesi terminal antara sesi SSH, gunakan GNU Screen atau utilitas alternatif.

Setelah masuk ke sistem remote, jalankan perintah untuk memulai sesi layar. Jalankan perintah dalam sesi layar, dan kemudian tekan Ctrl-a dan kemudian d untuk melepaskan diri dari sesi layar.

Sesi layar dan perintah yang dijalankan di dalamnya terus berjalan di latar belakang. Untuk kembali ke sesi layar nanti, jalankan layar -r .SSD

dapat menerima perintah untuk dijalankan saat Anda log in, sehingga Anda dapat terhubung ke server SSH dan menyambung kembali ke sesi layar dengan satu perintah:

ssh -t user @ host screen -r

Jika Anda memiliki akses lokal ke sistemmenjalankan server SSH, Anda dapat berpindah antara mengakses sesi layar secara lokal dan jarak jauh.

Memvisualisasikan Sidik Jari Kunci

Bila Anda terhubung ke server SSH dari sistem lain, Anda akan melihat pesan peringatan jika sistem belum mengetahui kuncinya. Pesan ini membantu Anda memastikan sistem remote tidak disamarkan oleh sistem lain.

Namun, Anda mungkin sulit mengingat string panjang yang mengidentifikasi kunci publik sistem remote. Agar sidik jari lebih mudah diingat, aktifkan fitur "kunci visual host".

Anda dapat mengaktifkannya di file konfigurasi SSH Anda atau hanya menentukannya sebagai opsi saat menjalankan perintah SSH.Sebagai contoh, jalankan perintah berikut untuk terhubung ke server SSH dengan VisualHostKey diaktifkan:

ssh -o VisualHostKey = yes user @ host

Sekarang Anda hanya perlu mengingat gambarnya, bukan string yang panjang.

Apakah Anda punya tip lain untuk dibagikan? Tinggalkan komentar dan beri tahu kami